RANGKUMAN SISTEM OPERASI PERTEMUAN 21-22

 

Sesi 1 & 2 – Virtual Memory

 

Virtual Memory adalah sebuah alokasi memori dimana memory secondary dapat dialamatkan sebagai bagian dari memory utama.

P8-01

 

Perbedaan antara Real Memory & Virtual Memory:

  • Real Memory : Merupakan memori aktual yang berupa RAM
  • Virtual Memory : Memory dalam disk yang membantu dalam efisiensi multiprogramming dan meringankan beban user dalam pembagian memory utama

 

Paging adalah suatu manajemen pada sistem untuk mengatur program yang sedang berjalan.

 

Setiap proses memiliki page table nya masing-masing, dan dalam setiap page tersebut berisi frame number sesuai dengan page di main memory.

 

P8-02

Gambar diatas merupakan ilustrasi cara kerja penterjemahan alamat dalam sistem Paging.

 

P8-03

Gambar diatas merupakan contoh dari Page Table 2 level.

 

P8-04

Sedangkan gambar diatas merupakan ilustrasi dari struktur Inverted Page Table.

 

Segmentation mengijinkan programmer untuk melihat memory sebagai beberapa lokasi address atau segments.

 

Beberapa keuntungan dari Segmentation:

  • Mempermudah dalam menghandle struktur data yang terus berkembang.
  • Mengijinkan program untuk diubah dan dikompile kembali secara individu
  • Dapat digunakan untuk menshare data antar proses dan proteksi.

 

Gambar dibawah ini merupakan ilustrasi cara kerja penterjemahan alamat dalam sistem Segmentation.

P8-05

P8-06

Gambar diatas merupakan ilustrasi penterjemahan alamat dalam sistem gabungan antara Paging dan Segmentation, dimana space address dari user dibagi menjadi beberapa segment, kemudian masing-masing segment tersebut dipecah lagi menjadi beberapa page yang sama panjangnya dengan frame memory utama.

 

Dalam sistem gabungan antara Paging dan Segmentation, proses Segmentation dapat dilihat oleh programmer, namun proses Paging bersifat transparan bagi programmer.

 

Dalam proses penanganan memory sendiri, ada 4 metode yang dapat dilakukan untuk mengalokasikan dalam suatu page, yang akan dijelaskan melalui gambar ilustrasi berikut:

P8-07

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RANGKUMAN SISTEM OPERASI PERTEMUAN 15-20

 

Pertemuan 15 & 16 – File Management

 

Tujuan dari file management system:

  • Memenuhi kebutuhan manajemen data dan persyaratan user
  • Menjamin bahwa data dalam file adalah valid
  • Mengoptimalkan kinerja
  • Menyediakan dukungan I/O untuk berbagai jenis perangkat penyimpanan
  • Meminimalkan atau menghilangkan potensi data yang hilang atau hancur
  • Menyediakan satu set standar I/O rutinitas antarmuka
  • Menyediakan dukungan I/O untuk multiple user

 

Persyaratan set minimal:

  • Setiap user harus dapat membuat, menghapus, membaca, dan mengubah file
  • Setiap user dapat mempunyai akses kontrol ke file user lain
  • Setiap user dapat mengontrol jenis akses apa yang diperbolehkan untuk file user
  • Setiap user harus dapat merestrukturisasi file user dalam bentuk yang tepat untuk masalah ini
  • Setiap user harus dapat memindahkan data antara file
  • Setiap user harus dapat membuat cadangan dan memulihkan file user dalam kasus kerusakan
  • Setiap user harus dapat mengakses file user dengan menggunakan nama simbolik

 

File Management Layer:

P7-01

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Persyaratan untuk long-term storage:

  • Harus dapat untuk menyimpan informasi yang berjumlah sangat besar
  • Informasi tersebut harus bertahan penghentian proses
  • Multiple proses harus dapat mengakses informasi secara bersamaan

 

Penamaan file:

P7-02

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Struktur file:

P7-03

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jenis-jenis file:

P7-04

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Executable file
  2. Archive

 

Atribut file:

P7-05

 

 

 

 

 

P7-06

 

 

 

 

 

 

 

 

Single Level Directory System:

P7-07

 

 

 

Two Level Directory System:

P7-08

 

 

 

 

 

Hierarchical Directory System:

P7-09

 

 

 

 

 

 

Pathname:

  • Absolute pathname
  • Relative pathname

 

Contiguous allocation:

  • Set blok dialokasikan ke file pada saat penciptaan
  • Hanya satu entri dalam tabel alokasi file
  • Mulai blok dan panjang file
  • Fragmentasi eksternal akan terjadi

P7-10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Chained allocation:

  • Alokasi atas dasar blok individual
  • Setiap blok berisi pointer ke blok berikutnya dalam rantai
  • Hanya entri dalam tabel alokasi file
  • Mulai blok dan panjang file
  • Tidak ada fragmentasi eksternal
  • Alokasi terbaik untuk file sekuensial
  • Tidak ada akomodasi prinsip lokalitas

P7-11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Alokasi linked list menggunakan tabel:

P7-12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Indexed Allocation:

  • Tabel alokasi file berisi indeks satu tingkat terpisah untuk setiap file
  • Indeks ini memiliki satu entri untuk setiap porsi yang dialokasikan ke file
  • Tabel alokasi file berisi nomor blok untuk indeks

P7-13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Implementing Directory:

P7-14

 

 

 

 

 

 

Penanganan nama file yang panjang:

P7-15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Metode akses file:

  • Mencerminkan struktur file yang berbeda
  • Berbagai cara untuk menyimpan dan mengolah data

P7-16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

File Management Function:

  • Mengidentifikasi dan menemukan file yang dipilih
  • Menggunakan direktori untuk menggambarkan lokasi dari semua file ditambah dengan atributnya
  • Pada shared system menggambarkan kontrol akses user
  • Memblokir akses ke file
  • Mengalokasikan file ke blok bebas
  • Mengelola penyimpanan gratis untuk blok yang tersedia

 

Kriteria organisasi file:

  • Akses cepat
  • Kemudahan update
  • Ekonomi penyimpanan
  • Perawatan sederhana
  • Reliability

 

Pile:

  • Data dikumpulan dalam urutan waktu mereka tiba
  • Tujuannya adalah untuk mengumpulkan massa data dan menyimpannya
  • Record mungkin memiliki bidang yang berbeda
  • Tidak ada struktur
  • Akses record adalah dengan pencarian lengkap

 

Sequential File:

  • Format tetap digunakan untuk record
  • Semua bidang yang sama (urutan dan panjang)
  • Nama field dan panjang adalah atribut file
  • Satu bidang adalah kunci diajukan

 

Indexed Sequential File:

  • Indeks menyediakan kemampuan pencarian untuk cepat mencapai sekitar catatan yang diinginkan
  • Berisi field kunci dan pointer ke file utama
  • Diindeks dicari untuk menemukan nilai kunci tertinggi yaitu sebesar atau kurang dari nilai kunci yang diinginkan
  • Cari terus di file utama di lokasi yang ditunjukkan oleh pointer

 

Direct atau Hashed File:

  • Langsung mengakses blok di alamat yang dikenal
  • Bidang kunci diperlukan untuk setiap record

 

Menjaga jalur dari free block:

P7-17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Menyimpan daftar gratis pada linked list
  2. Bitmap

P7-18

 

 

 

 

 

  1. Sebuah blok pointer yang hampir penuh untuk membebaskan blok disk di memori dan tiga blok dari pointer pada disk.
  2. Hasil membebaskan tiga blok file.
  3. Strategi alternatif untuk menangani tiga free block. Entri yang diarsir merupakan pointer ke blok disk.

 

Konsistensi sistem file:

P7-19

 

 

 

 

 

 

 

  1. Konsisten
  2. Kehilangan blok
  3. Duplikat blok di free list
  4. Duplikat blok data

 

open:

int open(const char *pathname, int oflag, mode_t mode);

  • O_RDONLY open for reading only
  • O_WRONLY open for writing only
  • O_RDWR open for reading and writing
  • O_APPEND append on each write
  • O_CREAT create file if it does not exist
  • O_TRUNC truncate size to 0
  • O_EXCL error if create and file exists
  • O_SYNC

 

Open mode:

  • Menentukan hak akses untuk digunakan dalam kasus file baru dibuat
  • Mode ini hanya berlaku untuk future access dari file yang baru dibuat
  • User:   S_IRWXU, S_IRUSR, S_IWUSR, S_IXUSR
  • Group: S_IRWXG,S_IRGRP,S_IWGRP,S_IXGRP
  • Other: S_IRWXO, S_IROTH,S_IWOTH,S_IXOTH

 

creat:

int creat(const char *pathname, mode_t mode);

 

lseek:

off_t lseek(int fd, off_t offset, int whence);

 

stat:

int stat(const char *pathname, struct stat *buf);

 

Struct stat:

Struct stat {

mode_t st_mode;           /* file type and mode (type & permissions) */

ino_t st_ino;                       /* inode’s number */

dev_t st_dev;                    /* device number (file system) */

nlink_t st_nlink;                /* number of links */

uid_t st_uid;                       /* user ID of owner */

gid_t st_gid;                       /* group ID */

off_t st_size;                      /* size in bytes */

time_t st_atime;               /* last access */

time_t st_mtime;             /* last modified */

time_t st_ctime;               /* last file status change */

long st_blksize;                /* I/O block size */

long st_blocks;                  /* number of blocks allocated */

};

 

chmod:

int chmod(const char *pathname, mode_t mode);

 

Operasi directory:

  • Create
  • Delete
  • Opendir
  • Closedir
  • Readdir
  • Rename
  • Link
  • Unlink

 

System Call untuk Directory:

  • DIR* opendir(const char* pathname)
  • struct dirent *readdir(DIR *dirp);
  • int closedir(DIR *dirp);
  • void rewinddir(DIR *dirp);

 

Dirent structure:

struct dirent {

ino_t d_ino;

off_t d_off;

unsigned short d_reclen;

char d_name[1];

};

 

 

Pertemuan 17 & 18 – I/O Management

 

Perbedaan utama pada perangkat I/O:

  • Setiap perangkat memiliki data rate yang berbeda
  • Penggunaan perangkat memiliki pengaruh pada perangkat lunak dan kebijakan di OS dan mendukung utilitas
  • Kompleksitas modul I/O yang mengontrol perangkat

 

Teknik-teknik I/O:

  • Programmed I/O
  • Interrupt Driven I/O
  • Direct Memory Access

 

Organisasi I/O:

P7-20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

I/O Buffering:

  • Proses harus menunggu I/O untuk menyelesaikan sebelum melanjutkan
  • Halaman tertentu harus tetap dalam memori utama selama I/O
  • Block-oriented
  • Stream-oriented

P7-21

 

 

 

 

 

 

 

Single Buffer:

  • Sistem operasi memberikan buffer dlam memori utama untuk request I/O
  • Block-oriented

 

Double Buffer:

  • Menggunakan dua buffer sistem bukan satu
  • Sebuah proses dapat mentransfer data ke atau dari satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan atau mengisi buffer lainnya

 

Circular Buffer:

  • Lebih dari dua buffer digunakan
  • Setiap buffer individu satu unit dalam circular buffer
  • Digunakan ketika operasi I/O harus bersaing dengan proses

 

Contoh buffering:

P7-22

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengelola disk:

P7-23

 

 

 

 

 

 

 

Magnetic Disk:

P7-24

 

 

 

 

 

 

 

  1. Geometri fisik dari disk dengan dua zona
  2. Virtual geometri yang mungkin untuk disk ini

 

CD-ROM:

P7-25

 

 

 

 

 

 

P7-26

 

 

 

 

 

CD-Recordable:

P7-27

 

 

 

 

 

 

Perbaikan DVD di CD:

  • Pits lebih kecil (0.4 mikron dibandingkan 0.8 mikron untuk CD)
  • Spiral lebih ketat (0.74 mikron antara trek vs. 1.6 mikron untuk CD)
  • Laser merah (Di 0.65 mikron vs. 0.78 mikron untuk CD)

 

Format DVD:

  • Single-sided, single-layer (4.7 GB)
  • Single-sided, dual-layer (8.5 GB)
  • Double-sided, single-layer (9.4 GB)
  • Double-sided, dual-layer (17 GB)

 

Disk:

P7-28

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disk Formatting:

P7-29

 

 

 

  1. Tidak ada interleaving
  2. Single interleaving
  3. Double interleaving

 

Penjadwalan disk arm:

  • Mencari waktu (waktu untuk memindahkan lengan ke silinder yang tepat)
  • Delay rotasi (waktu untuk sektor yang tepat untuk memutar di bawah kepala)
  • Data aktual waktu transfer

 

Disk Scheduling:

  • FIFO
  • Priority
  • Shortest Service Time First
  • Scan
  • C-Scan

 

RAID – Redundant Array of Independent Disk:

  • RAID adalah sekumpulan disk drive fisik dilihat oleh OS sebagai single logical drive
  • Data didistribusikan di seluruh drive fisik array dalam skema yang dikenal sebagai striping
  • Kapasitas disk yang berlebihan digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin data yang pemulihan dalam kasus kegagalan disk

P7-30

 

 

 

 

 

 

 

P7-31

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Input Software:

P7-32

 

 

 

 

 

 

 

 

Input Software – Keyboard:

P7-33

 

 

 

 

 

 

Output Software:

P7-34

 

 

 

 

 

 

Display Hardware:

P7-35

 

 

 

 

User Interface:

P7-36

 

 

 

 

 

 

 

The X-Window System:

P7-37

 

 

 

 

 

 

 

 

Graphical User Interface:

P7-38

 

 

 

 

 

 

P7-39

 

 

 

 

 

 

 

 

Bitmaps:

P7-40P7-41

 

 

 

 

 

Thin Client:

P7-42

 

 

 

 

SLIM Terminal:

P7-43

 

 

 

 

 

 

SSD – Solid State Disk – NOR Flash:

P7-44

 

 

 

 

 

 

 

 

SSD NAND Flash:

P7-45

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pertemuan 19 & 20 – Memory Management

 

Cara kerja memory management:

  • Membagi memori untuk menampung beberapa kebutuhan memori untuk proses yang akan dialokasikan untuk paket peralatan penunjang proses sebanyak mungkin ke dalam memori.

 

Fungsi memory management:

  • Meningkatkan performa kerja CPU
  • Meningkatkan efisiensi pemakaian memory dalam sebuah komputer
  • Mengelola informasi sesuai kebutuhan
  • Meningkatkan performa alokasi memory untuk menjalankan beberapa proses
  • Mengelola swapping antara memory dan disk

 

Jenis-jenis memory:

  • Memory Kerja Tetap:
    • ROM (Read Only Memory) : Memory yang hanya dapat membaca
    • PROM (Programmable ROM) : Memory yang dapat diprogram tapi tidak dapat dihapus lagi
    • EPROM (Electrically PROM) : Memory yang dapat diisi melalui listrik, dan dapat dihapus lagi
    • EEPROM (Erasable EPROM) : Memory yang dapat diisi dan dihapus dengan listrik, sehingga walaupun tidak ada daya listrik data tetap akan tersimpan dalam memory
    • Register Mikroprosesor : Memory yang ukurannya paling kecil tapi waktu aksesnya paling cepat
  • Memory Kerja Bebas
    • RAM (Random Access Memory)
    • Cache Memory

 

Requirement dalam memory management:

  • Relokasi : Programmer tidak tahu memory tempat program dijalankan
  • Proteksi : Lokasi memory dari suatu proses tidak dapat diketahui oleh proses lain kecuali dengan ijin tertentu
  • Sharing : Memungkinkan beberapa proses untuk mengakses bagian yang sama dari memory
  • Logical Organization
  • Physical Organization

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RANGKUMAN SISTEM OPERASI PERTEMUAN 6

 

Sesi 1 – Concurrency

 

Concurrency adalah sebuah properti sistem dimana beberapa perhitungan dieksekusi secara bersamaan, dan berpotensi untuk berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.

 

Concurrency terjadi pada:

  • Proses dalam suatu aplikasi
  • Thread dalam proses
  • Program itu sendiri

 

Tujuan dari Concurrency:

  • Proses komunikasi antar proses
  • Berbagi sumber daya
  • Sinkronisasi antara beberapa proses
  • Alokasi waktu proses

 

Masalah–masalah yang terjadi dalam Concurrency:

  • Berbagi sumber daya yang sama / bersifat global
  • Manajemen alokasi sumber daya
  • Error dalam programming susah diidentifikasi

 

Fokus dalam OS:

  • Menelusuri setiap proses yang sedang aktif
  • Mengatur alokasi dan de-alokasi dari sumber daya tertentu, misalnya: Memory, I/O Devices, Processor Time
  • Melindungi data dan sumber daya
  • Hasil dari proses harus bersifat independen dari proses concurrency lainnya

 

Kompetisi antar Proses untuk mendapatkan sumber daya:

  • Mutual Exclusion

Hanya satu program yang diperbolehkan untuk mengakses sumber daya ketika ada 2 program yang sama – sama membutuhkan sumber daya tersebut.

  • Deadlock

Ketika ada 2 proses / lebih yang saling berebut untuk mendapatkan suatu sumber daya yang sama.

  • Starvation

Ketika ada 2 proses / lebih yang saling berebut untuk mendapatkan suatu sumber daya yang sama, namun semua proses saling mengalah sehingga tidak ada yang dapat mengakses sumber daya tersebut.

 

Semaphore adalah sebuah variabel spesial yang digunakan untuk mengirimkan sinyal.

 

Karakteristik Semaphore:

  • Variable Semaphore merupakan sebuah integer
  • Operasi pengiriman sinyal yang dilakukan oleh Semaphore tidak dapat diinterupsi

 

Cara kerja proses dalam Semaphore:

  • Proses Inisialisasi menggunakan angka non-negatif
  • Proses Waiting akan mengurangi nilai Semaphore
  • Proses Signaling akan menambahkan nilai Semaphore

 

P6-01

 

 

 

 

Gambar diatas merupakan pengimplementasian dari mutual exclusion lock dan unlock.

 

Monitor adalah sebuah bahasa pemrograman yang mensupport semua akses kontrol kedalam data yang dishare.

 

P6-02

 

 

 

 

 

 

Gambar diatas merupakan diagram proses dari monitor, dimana hanya ada satu proses aktif didalam monitor.

 

Selama didalam monitor, ada beberapa kondisi yang tidak boleh dijalankan lebih lanjut, seperti:

  • Proses menunggu signaling dari proses lain
  • Variable proses hanya dapat diakses dari dalam monitor
  • Proses waiting akan melepaskan monitor secara sementara

 

 

 

Sesi 2 – Deadlock

 

Deadlock adalah sebuah kondisi dimana setiap proses dalam sebuah set saling menunggu event dalam proses lainnya sehingga tidak ada proses yang berjalan.

 

P6-03

 

 

 

 

 

 

Gambar diatas merupakan ilustrasi dari Deadlock, dimana setiap proses terhalang oleh proses lainnya sehingga tidak ada proses yang dapat dijalankan.

 

Beberapa penyebab deadlock:

  • Mutual exclusion: Hanya satu proses yang dapat mengakses sumber daya saat itu.
  • Hold and Wait: Sebuah proses yang saat itu membawa sebuah sumber daya memerlukan sumber daya lain yang sedang dibawa oleh proses lain agar dapat berjalan.
  • No preemption: Sebuah sumber daya dilepaskan oleh sebuah proses setelah proses tersebut selesai menjalankan tugasnya.
  • Circular wait: Setiap set saling menunggu sumber daya dari set lain sehingga terbentuk sebuah looping.

 

P6-04

 

 

 

 

 

 

Gambar diatas merupakan salah satu contoh Deadlock yang terjadi dalam sebuah proses.

 

P6-05

 

 

 

 

 

 

Sedangkan gambar diatas merupakan salah satu cara penyelesaian Deadlock.

 

Beberapa Strategi untuk menangani Deadlock:

  • Mengabaikan permasalahan yang terjadi
  • Sengaja membiarkan Deadlock terjadi, kemudian cari lokasi Deadlock terjadi dan selesaikan Deadlock tersebut
  • Pencegahan secara dinamik
  • Pencegahan dengan cara meniadakan salah satu dari 4 kondisi deadlock

 

P6-06

 

 

 

 

 

Gambar diatas merupakan cara mendeteksi Deadlock, dimana gambar (a) adalah metode Resource Graph, dan gambar (b) adalah sebuah cycle yang diekstrak dari metode Resource Graph

 

P6-07

 

 

 

Kesimpulan atas kondisi – kondisi Deadlock dan cara penyelesaiannya.

 

Starvation adalah sebuah Algoritma untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya.

 

Karakteristik Starvation :

  • Dapat memberikan prioritas kepada job yang paling singkat
  • Efektif untuk beberapa job singkat dalam sebuah system
  • Dapat menyebabkan sebuah job tertunda dalam jangka waktu yang lama

 

 

 

SOAL DEADLOCK

 

P6-08

 

 

 

 

 

 

 

 

Ada 3 proses dalam gambar diatas, yaitu proses A, B, C.

Dalam kondisi saat ini saldo yang ada di Bank adalah 3 + 3 + 2 + 2 = 10

Tentukan proses safe / unsafe dari setiap proses :

  • Selisih saldo yang dibutuhkan dari proses A adalah 9 – 3 = 6
  • Selisih saldo yang dibutuhkan dari proses B adalah 4 – 2 = 2
  • Selisih saldo yang dibutuhkan dari proses C adalah 7 – 2 = 5
  • Sedangkan saldo yang dimiliki Bank saat ini adalah 3, maka dapat kita simpulkan bahwa saat ini A & C bersifat unsafe, dan B bersifat safe

Bank meminjamkan saldonya ke proses yang bersifat safe, yaitu B. Maka proses yang terjadi adalah :

  • Bank meminjamkan 2 saldo ke B, sehingga free = 1 dan B = 4
  • B mengembalikan saldonya ke Bank, sehingga free = 5
  • Bank meminjamkan 5 saldo ke C, sehingga free = 0 dan C = 7
  • C mengembalikan saldonya ke Bank, sehingga free = 7
  • Bank meminjamkan 6 saldo ke A, sehingga free = 1 dan A = 9
  • A mengembalikan saldonya ke Bank, sehingga free = 10

Karena setiap proses berhasil mengembalikan saldonya ke bank, maka problem diatas bersifat safe.

 

P6-09

 

 

 

 

 

 

 

 

Penyelesaian dari soal diatas :

P6-10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RANGKUMAN SISTEM OPERASI PERTEMUAN 5

 

Sesi 1 & 2 – Scheduling

 

Cara kerja dari CPU Scheduler adalah memilih sebuah proses-proses dalam memory yang siap untuk dieksekusi, dan mengalokasikan CPU ke salah satu dari proses tersebut.

 

CPU Scheduling terjadi saat proses berikut terjadi:

  1. Perubahan state dari running ke waiting.
  2. Perubahan state dari running ke ready.
  3. Perubahan state dari waiting ke ready.
  4. Terminates.

 

Tipe-tipe Scheduler:

  • Long-term Scheduling : Keputusan untuk menambahkan suatu proses kedalam daftar proses yang akan dieksekusi.
  • Medium-term Scheduling : Keputusan untuk menambahkan beberapa proses yang ada dalam main memory baik secara utuh maupun parsial.
  • Short-term Scheduling : Keputusan untuk memilih proses mana yang dapat dieksekusi oleh prosesor.
  • I/O Scheduling : Keputusan untuk menjalankan proses I/O yang belum berjalan oleh I/O device yang tersedia.

 

Dispatcher memberikan control CPU kepada proses yang dipilih oleh Short-term Scheduler.

 

Dispatch latency merupakan waktu yang diperlukan oleh dispatcher untuk menghentikan sebuah proses dan menjalankan proses lainnya.

 

Kriteria-kriteria Scheduling :

  • CPU Utilization : CPU harus berjalan sesering mungkin.
  • Throughput : Banyaknya proses yang selesai dikerjakan dalam satu satuan waktu.
  • Turnaround Time : Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah proses tertentu.
  • Waiting Time : Waktu tunggu sebuah proses dalam ready queue.
  • Response Time : Waktu yang dibutuhkan oleh sebuah proses dari minta dilayani hingga ada respon pertama yang menanggapi layanan tersebut.

 

Kriteria-kriteria Optimization :

  • Max CPU Utilization
  • Max Throughput
  • Min Turnaround Time
  • Min Waiting Time
  • Min Response Time

 

Tujuan dari Scheduling :

  1. All Systems
  • Fairness : Setiap proses mendapat pembagian CPU yang sama.
  • Policy Enforcement : Kebijakan dijalankan
  • Balance : Menjaga agar setiap part dari system berjalan
  1. Batch Systems
  • Throughput : Memaksimalkan pekerjaan tiap jam.
  • Turnaround Time : Meminimalkan waktu antara submission dan termination.
  • CPU Utilization : Menjaga agar CPU selalu sibuk.
  1. Interactive Systems
  • Response Time : Respon terhadap suatu request secepat mungkin.
  • Proportionality : Sesuai dengan ekspektasi user.
  1. Real-Time Systems
  • Meeting deadlines : Menghindari kehilangan data
  • Predictability : Menghindari penurunan kualitas dalam system multimedia

 

BATCH-SCHEDULING ALGORITHM :

  1. First-Come First-Serve

Proses diassign ke dalam CPU secara urut. Kemudahan menggunakan algoritma ini adalah mudah dimengerti dan mudah untuk di buat programnya. Sedangkan kesulitannya adalah tugas yg kecil/sedikit akan menunggu telalu lama jika mengantri dibelakang tugas yg besar.

P5-01

 

 

 

 

 

 

  1. Shortest Job First – Non Preemptive

Ketika CPU diberikan suatu proses yg tidak bisa di interupsi sampai CPU burst-nya selesai.

P5-02

 

 

 

 

 

 

 

  1. Shortest Job First – Preemptive

Ketika CPU diberikan suatu proses yg bisa di interupsi sebelum CPU burst-nya selesai.

P5-03

 

 

 

 

 

 

 

  1. Interactive Scheduling Algorithm
  • Round-robin scheduling
  • Priority scheduling
  • Multiple queues
  • Shortest process next
  • Guaranteed scheduling
  • Lottery scheduling
  • Fair-share scheduling

 

Tugas dari Buku halaman 447 nomor 9.2 :

P5-04

 

 

 

 

Jawab:

  1. First-Come First-Serve

P5-05

 

 

 

 

 

Waiting time for A=0, B=2, C=5, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+2+5+1+3)/5 = 2,2

 

  1. Shortest Job First –  Non Preemptive

P5-06

 

 

 

 

 

Waiting time for A=0, B=4, C=0, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+4+0+1+3)/5 = 1,6

 

  1. Shortest Job First – Preemptive

P5-07

 

 

 

 

 

Waiting time for A=0, B=4, C=0, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+4+0+1+3)/5 = 1,6

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RANGKUMAN SISTEM OPERASI PERTEMUAN 4

 

Sesi 1 & 2 – Thread

 

Tentang Thread:

  • Merupakan sebuah state eksekusi
  • Disimpan konteks thread ketika tidak berjalan
  • Memiliki sebuah tumpukan eksekusi
  • Beberapa penyimpanan statis per-thread untuk variabel lokal
  • Akses ke memori dan sumber daya dari proses itu sendiri
  • Thread memungkinkan beberapa eksekusi berlangsung dalam lingkungan proses yang sama
  • Proses ringan, karena thread memiliki beberapa sifat dari proses
  • Multithreading, memungkinkan beberapa thread dalam proses yang sama

 

Model Thread:

P4-01

 

 

 

 

 

P4-02

 P4-03

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

P4-04

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keunggulan dari Thread:

  • Memerlukan waktu lebih sedikit untuk membuat thread baru daripada proses
  • Memerlukan waktu lebih sedikit untuk mengakhiri thread daripada proses
  • Memakan sedikit waktu untuk beralih di antara dua thread

 

Implementasi Thread:

  • User Space

P4-05

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keuntungan:

  • Memungkinkan setiap proses untuk memiliki penjadwalan algoritma sendiri
  • Performa

 

Kerugian:

  • Implementasi blocking system call
  • Thread lain tidak dapat berjalan sampai thread pertama secara sukarela menyerahkan CPU

 

  • Kernel Space

 P4-06

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keuntungan:

  • Tidak membutuhkan non-blocking system call baru

 

Kerugian:

  • Memerlukan biaya yang lebih besar untuk menciptakan dan menghancurkan thread

 

  • Hybrid

 P4-07

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Thread Pop Up:

 P4-08

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Semua thread di proses yang sama mempunyai:

  • Ruang alamat yang sama
  • Instruksi proses
  • Data terbanyak
  • Deskriptor
  • Sinyal dan penangan sinyal
  • Direktori kerja saat ini
  • User ID dan group ID

 

Setiap thread mempunyai:

  • Thread ID
  • Set register, stack pointer
  • Stack untuk variabel lokal, mengembalikan alamat
  • Signal mask
  • Prioritas
  • Nilai kembali

 

State thread:

  • Spawn
  • Block
  • Unblock
  • Finish

 

Contoh multithreading pada uniprocessor:

 P4-09

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Threading Granularity:

  • Coarse threading
  • Fine-grained threading
  • Hybrid threading

 

Thread Posix (Portable Operating System Interface):

 P4-10

 

 

 

 

 

 

 

Pemrograman Thread:

P4-11P4-12P4-13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • pthread_self() berfungsi untuk mendapatkan ID
  • pthread_join() berfungsi untuk join atau rejoin berbagai aliran kontrol

 P4-14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

P4-15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sifat-Sifat Pengaturan Atribut Thread:

  • Contention Scope
  • Stack Size & Stack Address
  • Detach State
  • Schedule Policy & Schedule Parameter

P4-16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RANGKUMAN SISTEM OPERASI PERTEMUAN 3

 

Sesi 1 – Multi Prosesor dan Embedded System

 

Perbedaan Sistem Multiprocessor dengan Sistem Multicore:

Sistem Multiprocessor

Sistem Multicore

  • Terdiri dari banyak CPU.
  • Beberapa mesin menggabungkan dua teknologi, multicore dan multiprocessor.
  • Terdiri dari satu CPU dengan inti/core lebih dari satu.
  • Core beroperasi sebagai prosesor terpisah dalam satu chip.
  • Meningkatkan performa tanpa meningkatkan kecepatan kecepatan jam prosesor.

 

Sistem Multiprocessor:

P3-01

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Shared-memory multiprocessor
  2. Message-passing multicomputer
  3. Wide area distributed system

 

Sistem Multiprocessor diklasifikasikan menurut cara menghubungkan CPU dan unit memori, antara lain:

  • Arsitektur Uniform Memory Access (UMA)
  • Arsitektur Nonuniform Memory Access (NUMA)
  • Arsitektur No-Remote Memory Access (NORMA)

 

Multiprosesor UMA dengan Arsitektur Bus-Based:

P3-02

 

 

 

 

 

 

  1. Tanpa caching
  2. Dengan caching
  3. Dengan caching dan memori pribadi

 

Arsitektur NUMA:

P3-03

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Klasifikasi Sistem Paralel:

  • Single Instruction Single Data (SSID)
  • Multiple Instruction Single Data (MISD)
  • Single Instruction Multiple Data (SIMD)
  • Multiple Instruction Multiple Data (MIMD)

 

Sinkronisasi Multi Prosesor:

 P3-04

P3-05

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Time Sharing:

 P3-06

 

 

 

 

 

 

 

 

Tiga bagian dari gang scheduling:

  • Kelompok yang terkait dijadwalkan sebagai unit dan gang.
  • Semua anggota gang dijalankan secara bersamaan pada CPU timeshared yang berbeda.
  • Semua anggota gang memulai dan mengakhiri waktu mereka secara bersama-sama.

P3-07

P3-08

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Embedded System:

  • Embedded System merupakan kombinasi dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer, serta dirancang untuk melakukan fungsi khusus.
  • Dalam banyak kasus, Embedded System merupakan bagian dari sistem atau produk yang lebih besar, seperti dalam kasus sistem anti penguncian rem di mobil.

 

Contoh dari Embedded System:

P3-09

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kemungkinan Organisasi pada Embedded System:

 P3-10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Karakteristik dari Embedded System:

  • Operasi real-time
  • Operasi reaktif
  • Configurability
  • Fleksibilitas perangkat I/O
  • Mekanisme perlindungan efisien
  • Penggunaan langsung dari interrupt

 

Ciri-Ciri dari Specialized Embedded System:

  • Memiliki proses atau thread switch yang cepat dan ringan
  • Kebijakan scheduling adalah real-time dan modul dispatcher merupakan bagian dari scheduler, bukan komponen terpisah.
  • Memiliki ukuran yang kecil
  • Merespon eksternal interrupt dengan cepat
  • Meminimalkan interval selama interrupt dinonaktifkan
  • Memberikan partisi tetap atau variable-sized untuk manajemen memori serta kemampuan untuk mengunci kode dan data dalam memori
  • Memberikan file sekuensial khusus yang dapat mengumpulkan data pada tingkat yang cepat
  • Mempertahankan jam real-time

 

Configurability:

  • Merupakan alat konfigurasi eCos, yang berjalan pada sistem operasi Windows atau Linux, biasanya digunakan untuk mengkonfigurasi paket eCos untuk berjalan pada target embedded system.
  • Paket eCos terstruktur secara hirarki.

 

Cara memuat konfigurasi eCos:

 P3-11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komponen-komponen pada eCos:

  • Hardware Astraction Layer (HAL)
  • eCos Kernel

 

Jenis-Jenis eCos Scheduler:

  • Bitmap Scheduler
  • Multilevel Queue Scheduler

 

 

 

Sesi 2 – Distributed System

 

Lingkungan Client/Server:

  • Lingkungan client/server dihuni oleh client dan server
  • Setiap server di lingkungan client/server menyediakan satu set shared service kepada client

P3-12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Arsitektur dari Client/Server:

 P3-13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Arsitektur dari Three-Tier Client/Server:

 P3-14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Middleware:

  • Middleware menyediakan lapisan perangkat lunak yang memungkinkan akses seragam untuk sistem yang berbeda

 P3-15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Arsitektur dari Service-Oriented:

  • Suatu bentuk dari arsitektur client/server
  • Menyelenggarakan fungsi bisnis ke dalam struktur modular
  • Terdiri dari satu set layanan dan satu set aplikasi client yang menggunakan layanan itu

 

Tiga Jenis dari Komponen-Komponen Arsitektur SOA:

  • Service Provider
  • Service Requestor
  • Service Broker

 

Clustering:

  • Suatu pendekatan untuk memberikan high performance dan high availability
  • Sebuah cluster adalah sekelompok yang saling berhubungan, seluruh komputer bekerja sama sebagai unified computing resource (bertindak sebagai satu mesin)

 

Manfaat dari Clustering:

  • Skalabilitas mutlak
  • Skalabilitas tambahan
  • High availability
  • Harga/kinerja lebih unggul

 

Dua Node Cluster:

 P3-16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Shared Disk Cluster:

 P3-17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Manfaat dan Keterbatasan dari Metode Cluster:

 P3-18

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Arsitektur dari Komputer Cluster:

P3-19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RANGKUMAN SISTEM OPERASI PERTEMUAN 2

 

Sesi 1 & 2 – Proses

 

Perbedaan Program dengan Proses:

  • Program merupakan kumpulan dari instruksi-instruksi untuk melakukan suatu tugas
  • Proses merupakan proses pelaksanaan pada suatu program

 

Karakteristik dari suatu proses:

  • Identifier
  • State
  • Priority
  • Program counter
  • Memory pointer
  • Context data
  • I/O status information
  • Accounting information

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan proses:

  • Menetapkan identifier proses yang unik
  • Mengalokasikan ruang untuk proses
  • Menginisialisasi proses kontrol blok
  • Mengatur link yang tepat
  • Buat dari memperluas struktur data lainnya

 

Suatu proses akan dihentikan apabila terjadi seperti kondisi-kondisi sebagai berikut:

  • Proses selesai secara normal
  • Batas waktu terlampaui
  • Memori tidak tersedia
  • Pelanggaran bound
  • Protection error
  • Kesalahan aritmatika
  • Proses telah menunggu lebih lama dari batas maksimum yang ditentukan untuk sebuah acara
  • I/O gagal
  • Instruksi tidak valid
  • Instruksi istimewa
  • Penyalahgunaan data
  • Intervensi sistem operasi
  • Proses induk berakhir sehingga proses anak dihentikan
  • Permintaan induk

 

Tabel Proses:

  • Tabel proses menunjukan dimana proses terletak
  • Tabel proses merupakan atribut yang diperlukan untuk manajemen seperti ID proses, proses state, dan lokasi di memori

 

Lokasi proses meliputi:

  • Kumpulan program yang akan dijalankan
  • Proses kontrol blok
  • Proses gambar

 

Tahap-Tahap dalam Proses Kontrol Blok:

  • Identifikasi proses
  • Prosesor informasi keadaan, dalam proses ini dilakukan:
    • User-visible register
    • Register kontrol dan status
    • Stack pointer
  • Proses informasi kontrol

 

Model Lima Proses Keadaan:

Five State Process Model

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Beberapa alasan untuk mengalihkan proses:

  • Jam terganggu
  • I/O terganggu
  • Kesalahan memori
  • Perangkap
  • Panggilan supervisor

 

Penyebab dari suspensi suatu proses:

  • Swapping
  • Alasan sistem operasi lain
  • Permintaan pengguna interaktif
  • Timing
  • Permintaan proses induk

 

Mode-Mode Eksekusi:

  • User mode
  • System mode, control mode, atau kernel mode

 

Cara Kerja Proses Panggilan Sistem Manajemen – fork():

  • Menciptakan proses baru, yaitu proses anak
  • Induk dan anak mengeksekusi secara bersamaan
  • Setiap proses dapat fork proses lain sehingga menciptakan hirarki proses
  • Suatu proses dapat memilih untuk menunggu anak untuk mengakhiri

 

Hasil nilai fungsi fork():

  • Mengembalikan nilai -1 jika tidak berhasil
  • Mengembalikan nilai 0 pada anak
  • Mengembalikan angka positif dari PID anak di dalam induk

 

Proses eksekusi fungsi fork():

  • Ketika fungsi fork() dijalankan, dua salinan identik dari ruang alamat akan dibuat
  • Kedua proses mulai dijalankan setelah
  • Induk dan anak berjalan secara independen

Fork1

 

 

Fork2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Beberapa catatan yang diperlukan untuk fungsi fork():

  • Urutan eksekusi dari induk dan anak dapat berbeda pada berbagai platform
  • Proses induk dan anak dijadwalkan secara independen
  • Di Ubuntu Linux, 1-2-3-4 (anak kemudian kembali ke induk)
  • Di Solaris, 1-3-4-2 (induk kemudian anak)
  • Secara umum, kita tidak pernah tau apakah anak mulai mengeksekusi sebelum induk atau sebaliknya. Hal ini tergantung pada penjadwalan algoritma yang digunakan oleh kernel.
  • Fungsi fork() dipanggil sekali tetapi mengembalikan dua kali
  • Nilai kembali pada anak adalah 0
  • Nilai kembali pada induk adalah PID anak
  • Baik anak dan induk terus mengeksekusi dengan instruksi yang mengikuti panggilan untuk fungsi fork() secarra independen
  • Implementasi saat ini tidak melakukan salinan lengkap dari data induk, stack dan heap; teknik yang disebut copy on-write (COW) yang digunakan untuk membuat salinan bagian dari memori dimodifikasi oleh salah satu proses dan wilayah memori bersama dengan induk dan anak dilindungi oleh kernel untuk read-only.
  • Fungsi fork() sering diikuti dengan fungsi exec()

 

Fungsi system():

  • Mengeksekusi perintah dari dalam program sebanyak jika perintah itu telah diketik ke shell
  • Membuat subproses menjalankan standard Bourne shell (/bin/sh) dan menyerahkan perintah ke shell untuk dijalankan; tunduk pada fitur, keterbatasan dan keamanan shell; pada kebanyakan sistem GNU/Linux, menunjuk ke bash.

 

Contoh pemakaian fungsi system():

#include <stdlib.h>

int main(){

int return_value;

return_value = system(“ls –l /”);

return return_value;

}

 

Panggilan sistem keluarga exec():

  • Memanggil salah satu keluarga exec() akan mengakhiri program yang sedang berjalan dan mulai mengeksekusi yang baru yang ditentukan dalam parameter exec dalam konteks proses yang ada.
  • ID proses tidak berubah
  • int execl(const char *path, const char *arg, …);
  • int execv(const char *path, char *const argv[]);
  • int execle(const char *path, const char *arg, …, char *const envp[]);
  • int execlp(const char *file, const char *arg, …);
  • int execvp(const char *file, char *const argv[]);

 

Contoh pemakaian fungsi fork() dan exec():

Fork & Exec

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Fungsi system yang lain:

  • exit()
  • wait()
  • getpid()
  • getppid()

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

RANGKUMAN SISTEM OPERASI PERTEMUAN 1


Sesi 1 – Komputer dan Sistem Operasi

Elemen-elemen dasar dalam sistem komputer:

  • Processor
  • Main memory
  • I/O modules
  • System bus

 

Arsitektur Komputer:

Arsitektur Komputer

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Program Counter (PC) berfungsi untuk melacak dimana untuk menemukan instruksi berikutnya sehingga salinan instruksi dapat ditempatkan dalam Instruction Register (IR) saat ini.
  • Instruction Register mempunyai tugas untuk memegang instruksi yang akan dieksekusi.
  • Memory Address Register (MAR) digunakan untuk menyimpan alamat memori yang berisi baik bagian berikutnya dari data atau instruksi yang akan digunakan.
  • Prosesor pusat mengandung arithmetic-logic unit (ALU) dan unit kontrol. ALU adalah di mana data diproses.
  • Unit kontrol bertugas mengambil instruksidari memori, mendecode mereka dan mensinkronisasi operasi sebelum mengirim sinyal ke bagian lain dari komputer.
  • Akumulator adalah di unit aritmatika, PC dan IR berada di unit kontrol, MAR dan MBR berada di dalam prosesor.

 

Siklus Instruksi:

Siklus Instruksi

 

 

 

 

 

 

 

 

Tipe-tipe instruksi:

  • Processor-memory
  • Processor-I/O
  • Data processing
  • Control

 

Siklus Eksekusi:

  • Pipelining:

Pipelining

 

 

 

 

  • Superscalar

Superscalar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Interrupt

Interrupt merupakan sebuah suspensi dari suatu proses yang disebabkan oleh peristiwa eksternal dan dilakukan sedemikian rupa sehingga proses dapat dilanjutkan kembali.

Interrupt meningkatkan efisiensi pengolahan dan memungkinkan prosesor untuk menjalankan instruksi lain pada saat operasi I/O sedang berlangsung.

 

Kelas-kelas Interrupt:

  • Program
  • Timer
  • I/O
  • Hardware failure

 

Interrupt Handler

Interrupt Handler adalah sebuah program yang menentukan sifat interupsi dan melakukan tidakan apapun yang diperlukan.

 

Siklus Instruksi dengan Interrupt:

Siklus Instruksi dengan Interrupt

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengolahan Interupsi Sederhana:

Pengolahan Interupsi Sederhana

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hirarki Memori:

Hirarki Memori

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disk Cache

Disk Cache merupakan sebagian dari memori utama yang digunakan sebagai penyangga sementara yang menyimpan data untuk disk. Data-data disk cache yang sudah ditulis dapat dirujuk lagi dan diambil dengan cepat dari software cache bukan dari disk.

 

Cache Memory

Cache memory meningkatkan kecepatan memori.

 

Tipe-tipe Cache Memory:

  • L1 Cache
  • L2 Cache
  • L3 Cache

 

Sistem Operasi

Sistem operasi adalah sebuah program yang mengontrol eksekusi program aplikasi. Sistem operasi juga merupakan sebuah antarmuka antara aplikasi dan hardware.

 

Tujuan dibuatnya sistem operasi:

  • Membuat komputer lebih nyaman untuk digunakan
  • Memungkinkan sumber daya sistem komputer untuk digunakan secara efisien
  • Mengizinkan pembangunan yang efektif, pengujian, dan pengenalan fungsi sistem baru tanpa mengganggu pelayanan

 

Perangkat Keras Komputer dan Struktur Perangkat Lunak:

Perangkat Keras Komputer dan Struktur Perangkat Lunak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Manfaat dari sistem operasi:

  • Pengembangan program
  • Program eksekusi
  • Mengakses alat I/O
  • Pengendalian akses untuk file
  • Mengakses sistem
  • Mendeteksi dan merespon error
  • Sistem akuntasi

 

Sistem Operasi sebagai Resource Manager:

Sistem Operasi sebagai Resource Manage

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Evolusi pada Sistem Operasi:

  • Serial Processing
  • Sistem Batch sederhana
  • Multi-pemrograman
  • Sistem Time Sharing
  • Sistem multi-prosesor

 

Kemajuan besar dalam pengembangan sistem operasi modern:

  • Proses
  • Manajemen memori
  • Perlindungan dan keamanan
  • Penjadwalan dan manajemen sumber daya

 

 

Sesi 2 – Pengenalan Sistem File

Sistem File

Sistem file mengatur file dan mengelola akses ke data. Sistem file bertanggung jawab untuk manajemen file, manajemen penyimpanan file tambahan, mekanisme integritas file dan metode akses file.

Objek dalam sistem file mempunyai meta data yang terkait. Meta data tersebut meliputi:

  • Pemilik dan informasi kelompok
  • Waktu
  • Izin

Contoh umum dari file sistem berbasis disk:

  • UFS (Unix File System)
  • HSFS (High Sierra File System) juga dikenal sebagai ISO9660
  • EXT2
  • FAT32
  • HFS+
  • Elephant FS

 

Jenis-jenis objek dalam sistem file:

  • File biasa
  • Direktori
  • Link (termasuk link simbolik)
  • File khusus
  • Named pipes

 

File Sharing dan Mounting:

File Sharing dan Mounting

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengakses File Name

Mengakses File Name

Misalkan posisi Anda saat ini di direktori /bin

Untuk mengakses file ed menggunakan absolute pathname: /usr/sbin/ed

Untuk mengakses file ed menggunakan relative pathname: ../usr/sbin/ed

 

Catatan:

. (dot) adalah direktori saat ini

..          adalah direktori induk

 

 

 

 

Tipe File

Tipe file dapat diidentifikasi dengan melihat daftar panjang direktori (command: ls –l)

Misalnya:

– rwx rwx r–   1 root   root      0 May 10 11.37

notes

– rwx r-x –x   1 john   csci212 0 May 13 11.35

ex1.cpp

d rwx r– –x   1 john   csci212 0 May 18 10.30

assgts

– rwx r-x r–   2 deleon csci212 0 May 19 16.30

ex2.cpp

 
Bit pertama menunjukkan jenis file.

–          Regular file

d          Directory

b          Block special file

c          Character special file

 
9 bit berikutnya menunjukkan izin dari file.

r           Akses membaca

w         Akses menulis

x          Akses mengeksekusi

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com Continue reading

Posted in Uncategorized | Leave a comment

SOCIAL PROJECT CB INTERPERSONAL #4

Logo Teach For Indonesia

 

 

 

 

dikerjakan oleh:
GIOVANNI REINARD
1701294114

ISI LAPORAN
Hari keempat mengajar dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 24 Mei 2015. Waktu pelaksanaan mengajar bergeser dari yang sudah direncanakan di proposal karena kesibukan kuliah masing-masing anggota di kelompok saya. Seperti sebelumnya, kelompok saya berkumpul di Indomaret Point dekat BINUS University Kampus Anggrek untuk berangkat bersama-sama. Pukul 13:30 WIB kelompok saya berangkat menuju ke Yayasan Khazanah Kebajikan Cabang Kelapa Dua yang beralamat di Jln. Janur 1 blok A No. 23, Jakarta Barat. Sampai di sana kira-kira pukul 13:45 WIB.

Sesampainya di tempat, anak-anak yang sedang bermain dikumpulkan terlebih dahulu. Sekitar pukul 14:00 WIB kelompok saya memulai kegiatan belajar mengajar. Jumlah anak-anak yang hadir ada 22 orang. Jenjang kelasnya berkisar dari TK, SD, dan SMP. Saya sendiri mengajar kelas 5 SD lagi dengan anak yang sama seperti sebelumnya. Nama anak yang saya ajar antara lain sebagai berikut:

1.
Nama        :     Pandji
Kelas         :     5
Sekolah     :     SDN Kelapa 2 06 Pagi

2.
Nama        :     Adam
Kelas         :     5
Sekolah     :     SDN Kelapa 2 04 Pagi

3.
Nama        :     Randy
Kelas         :     5
Sekolah     :     SDN Kelapa 2 04 Pagi

Mata pelajaran yang saya ajarkan adalah sama seperti sebelumnya, yaitu matematika. Topik yang saya ajarkan sama seperti pertemuan sebelumnya, yaitu pecahan. Saya menjelaskan ulang macam-macam pecahan, penjumlahan pecahan, pengurangan pecahan, perkalian pecahan, dan pembagian pecahan karena pada pertemuan sebelumnya Adam dan Randy tidak hadir. Setelah menjelaskan materi mengenai pecahan, saya memberikan latihan soal kepada mereka supaya mereka dapat menguasai materi yang saya ajarkan.

Pukul 15:20 WIB, kelompok saya mengumpulkan anak-anak kembali untuk penutup. Seperti sebelumnya, sebelum bubar kelompok saya membagikan snack kepada anak-anak panti asuhan di sana.

DOKUMENTASI

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Posted in Uncategorized | Leave a comment

SOCIAL PROJECT CB INTERPERSONAL #3

Logo Teach For Indonesia

 

 

 

 

dikerjakan oleh:
GIOVANNI REINARD
1701294114

ISI LAPORAN
Hari ketiga mengajar dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 Mei 2015. Seperti sebelumnya, kelompok saya berkumpul di Indomaret Point dekat BINUS University Kampus Anggrek untuk berangkat bersama-sama. Pukul 13:30 WIB kelompok saya berangkat menuju ke Yayasan Khazanah Kebajikan Cabang Kelapa Dua yang beralamat di Jln. Janur 1 blok A No. 23, Jakarta Barat. Sampai di sana kira-kira pukul 13:45 WIB.

Sesampainya di tempat, anak-anak yang sedang bermain dikumpulkan terlebih dahulu. Sekitar pukul 14:00 WIB kelompok saya memulai kegiatan belajar mengajar. Jumlah anak-anak yang hadir pada hari itu lebih sedikit dibanding dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, yaitu 8 orang. Jenjang kelasnya berkisar dari TK, SD, dan SMP. Saya sendiri mengajar kelas 5 SD lagi dengan anak yang sama seperti sebelumnya. Nama anak yang saya ajar adalah Pandji. Ia sekolah di SDN Kelapa 2 06 Pagi.

Mata pelajaran yang saya ajarkan adalah sama seperti sebelumnya, yaitu matematika. Topik yang saya ajarkan adalah pecahan. Saya menjelaskan macam-macam pecahan, penjumlahan pecahan, pengurangan pecahan, perkalian pecahan, dan pembagian pecahan. Kemudian saya memberikan latihan soal kepada Pandji supaya dapat menguasai materi yang saya ajarkan.

Setelah selesai mengerjakan latihan soal yang saya berikan, saya memberikan waktu bebas kepada Pandji karena waktu mengajar sudah hampir habis. Pukul 15:40 WIB, kelompok saya mengumpulkan anak-anak kembali untuk penutup. Seperti sebelumnya, sebelum bubar kelompok saya membagikan snack kepada anak-anak panti asuhan di sana.

DOKUMENTASI

2425262728293031323334

Posted in Uncategorized | Leave a comment